Pohon Mahoni



Pengertian Pohon mahoni

Pohon mahoni adalah pohon penghasil kayu keras yang biasanya dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk dibuat perabot rumah serta barang ukiran. Pohon mahoni dapat tuumbuh liar di hutan jati atau tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai dan biasanya ditanam di pinggir jalan sebagai pohon pelindung (Prasetyono, 2012).

Tanaman ini berasal dari Hindia Barat ini dapat tumbuh subur bila ditanam di pasir payau dekat dengan pantai.Pohon tahunan ini memiliki tinggi 5-25m, memiliki akar tunggang, berbatang bulat, banyak cabang dan kayunya bergetah. Daun pohon mahoni termasuk daun majemuk menyirip genap, helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya runcing, tepi daun rata, bentuk tulang daun menyirip yang dapat mencapai panjang 3-15cm. Daun yang masih muda akan berwarna merah dan lama-kelamaan akan berwarna hijau.

Bunga mahoni termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam karangan dan keluar dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga berbentuk silindris dan berwarna coklat muda, kelopak bunga lepas satu sama lain, bentuknya seperti sendok dan berwarna hijau. Mahkota bunga berbentuk silindris berwarna kuning kecoklatan, bunga sari dari bunga melekat pada mahkota sedangkan kepala sari berwarna putih atau dapat juga berwarna kuning kecoklatan. Mahoni dapat berbunga setelah berumur tujuh bulan.

Buah dari mahoni berbentuk kotak, bulat telur, berlekuk lima dan berwarna coklat. Sedangkan bijinya berbentuk pipih dan berwarna hitam atau coklat (Prasetyono, 2012).

Penyebaran Pohon Mahoni

Mahoni termasuk dalam divisi spermatophyte, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledone, famili melliaceae, genus Swietenia (Besnaon, 1957 dalam Wibianto, 1994). Mahoni daun lebar (Swietenia macrophylla) tersebar terutama di daerah Amerika Tengah dan Amerika selatan dan masuk ke Indonesia pada tahun 1872 melalui India, yang selanjutnya dikembangkan secara luas di Pulau Jawa sekitar tahun 1892 -1902, yairu di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur (Wibianto, 1994).

Persyaratan Tumbuh Pohon Mahoni

Mahoni tumbuh baik pada tanah yang mengandung sedikit lempung dan bersolum agak tebal. Perakaran Mahoni pada waktu muda tumbuh sangat cepat, terutama akar tunggangnya. Pohon Mahoni tahan terhadap kekurangan zat asam (sekitar 70 hari) sehingga dapat ditanam pada tanah yang sewaktu-waktu tergenang air (Kusuma, 1956). Mahoni dapat tumbuh pada iklim yang bervariasi, umumnya pada iklim yang mempunyai curah hujan tinggi (FAO, 1957 dalam Hutago, 1972). Di Pulau Jawa, Mahoni ditanam pada berbagai jenis tanah dan cuarah hujan antara 500 – 2500 mm/th atau tipe iklim A-D menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson dan pada ketinggian sampai 1000 di atas permukaan laut (Soeseno, 1976). Sedangkan menurut Prosea, (1990), Mahoni tumbuh pada ketinggian 0 – 800 m atau 0 – 1500 m dpl. Mahono juga toleran terhadap kebutuhan cahaya, membutuhkan tanah yang dalam tetapi toleran pada tanah yang kurus serta hidup pada daerah dengan tipe iklim B,C dan D (Soerianegara dan indrawan, 1988). Mahoni juga mempunyai potensi sebagai Pohon yang dapat mereduksi logam berat timbal, karena itu tanaman ini dapat dipergunakan sebagai Penghijauan kota atau daerah sekitar Pabrik yang banyak mengeluarkan Pb (Dahlan, 1989).

Sumber: 

NAELA NURSAKINAH, (2016) UJI EFEKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN MAHONI ( Switenia macrophylla King) TERHADAP TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.

Sri Wilarso Budi R. SILVIKULTUR JENIS Mahoni (Swietenia macrophylla King).

Random post

BACA JUGA