HUTAN SEKUNDER DAN CIRI-CIRINYA


Hutan sekunder adalah hutan primer yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan kayu olehmanusia atau dibuka untuk ladang, atau terbuka karena banjir atau bencana alam lain, kemudian secara alami terbentuk hutan baru, yang belum mencapai klimaks seperti hutan semula.

Istilah ’Hutan Sekunder’  telah digunakan didalam nomenklatur ilmiah paling tidak sejak tahun 1950-an (Richards 1955,  Greigh-Smith 1952).  Walaupun akhir-akhir  ini istilah tersebut semakin ser ing digunakan, namun istilah ini masih belum biasa dipakai di banyak negara. Di negara-negara tersebut, hutan-hutan yang terdiri dar i jenis-jenis pohon lokal biasanya didefinisikan sebagai hutan atau hutan alami, tanpa mempedulikan apakah hutan tersebut merupakan hutan primer, hutan bekas tebangan, atau hutan hasil regenerasi.  Karena itu, istilah hutan sekunder dapat mempunyai arti yang sangat berbedabeda. Hal ini disebabkan karena istilah ’hutan sekunder’, sebagai padanan dari istilah ’hutan primer’, menimbulkan asosiasi-asosiasi langsung yang subyektif, yang sulit untuk dibuat sistematikanya.

CIRI-CIRI HUTAN SEKUNDER


  1. komposisi dan struktur tidak saja tergantung tapak namun juga tergantung pada umur.
  2. tegakan muda berkomposisi dan struktur lebih seragam di bandingkan hutan aslinya
  3. tak berisi jenis niagawi.jenis-jenis yang lunak dan ringan,tidak awet,kurus,tidak laku
  4. persaingan ruangan dan sinar yang intensif sering membuat batang bengkok.
  5. Jenis-jenis dapat gerowong.riap awal besar,lambat laun mengecil.
  6. karena struktur,komposisi dan riapnya tidak akan pernah stabil,sulit merencanakan pemasaran hasilnya



Random post

BACA JUGA