Formasi ekosistem hutan terjadi akibat pengaruh faktor
lingkungan yang dominan terhadap pembentukan dan perkembangan komunitas dalam
ekosistem hutan. Pengelompokan formasi hutan didasari oleh paham klimaks, yaitu
komunitas akhir yang terjadi selama proses suksesi. Paham klimaks berkaitan
dengan adaptasi tumbuh-tumbuhan secara keseluruhan mencakup segi fisiologis,
morfologis, syarat pertumbuhan, dan bentuk tumbuhnya, sehingga kondisi ekstrem
dari pengaruh iklim dan tanah akan menyebabkan efek adaptasi pohon serta
tumbuh-tumbuhan lainnya menjadi nyata. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
bentuk susunan ekosistem hutan (formasi hutan).
Berdasarkan atas faktor lingkungan yang memiliki pengaruh dominan terhadap bentuk susunan komunitas atau ekosistem hutan, maka ekosistem hutan dikelompokkan ke dalam dua formasi, yaitu formasi klimafis dan formasi edafis. Formasi klimatis disebut juga formasi klimaks iklim, sedangkan formasi edafis disebut juga formasi klimaks edafis. Pengertian dari masing-masing formasi adalah sebagai berikut.
- Formasi klimatis adalah formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim, misalnya temperatur, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan angin. Ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim, dan hutan gambut (Santoso,1996; Direktorat Jenderal Kehutanan, 1976). Menurut Schimper (1903 dalam Arief, 1994), ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis, yailu hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana, hutan duri, hutan hujan subtropis, hutan hujan temperate, hutan konifer, dan hutan pegunungan. Menurul Davy (1938 dalam Arief,1994), hutan-hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis adalah hutan hujan tropis, hutan semi hujan, hutan musim, hutan pegunungan atau hutan temperate, hutan konifer, hutan bambu atau hutan Gramineae berkayu, dan hutan Alpine.
- Formasi edafis adalah formasi hutan yang dalam
pembentukannya sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah, misalnya sifat-sifat
fisika, sifat kimia, dan sifat biologi tanah, serta kelembapan tanah.
Ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi edafis, yaitu hutan rawa,
hutan payau, dan hutan pantai. Schimper, 1903 dalam Arief, 1994
menyebutkan hutan-hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis mencakup
hutan tepian, hutan rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Menurut Davy
(1938 dalam Arief, 1994) yang termasuk ke dalam kelompok formasi edafis,
yaitu hutan riparian, hutan rawa, hutan mangrove, hutan pantai, hutan
kering selalu hijau, hutan sabana, hutan palma atau hutan nipah, dan hutan
duri. Hutan riparian (riparian forest) dianggap sebagai subtipe
hutan hujan tropis, sedangkan hutan nipah (nipha forest) sering
dianggap sebagai konsosiasi dari hutan payau atau hutan rawa; bergantung
kepada faktor edafisnya.